Rabu, 8 Julai 2015

Syeikh Pelatih ISIS Meminta Alkitab Kerana Muak Berperang

Para militan di kota Niniwe (Foto: AFP)

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM -  Seorang syeikh (ketua suku) dari Arab Saudi yang bertanggungjawab untuk melatih militan ISIS - kelompok yang menamakan dirinya Negara Islam di Iraq dan Syria (Islamic State of Iraq and Syria) - dilaporkan telah meminta Alkitab kerana muak dengan kekejaman kelompok itu, seorang misionari di Timur Tengah mengatakan. 

Misionari itu cukup disebut 'Julian' untuk melindungi identitinya. Dia yang bekerja untuk organisasi misi Operation Mobilisation dan telah tinggal di Timur Tengah selama bertahun-tahun, mengatakan kepada Radio Voice of the Martyrs minggu lalu tentang orang-orang di Timur Tengah, termasuk anggota ISIS, yang datang kepada Kristus. 

"Allah dalam kedaulatan-Nya mampu mengubah apa saja yang jahat, dan apa yang dimaksudkan musuh untuk kejahatan, menjadi sesuatu yang baik," katanya.

Dia mengatakan kisah orang yang terkait dengan ISIS menjadi pengikut Kristus setelah dia mendengar di sebuah acara doa di Mesir. Yang pertama adalah seorang pejuang ISIS yang mendapat penglihatan salib. "Untuk seorang pejuang ISIS, melihat salib bukanlah berita baik, itu adalah berita buruk," kata Julian.

Militan itu kemudian mencari di internet dan menemukan laman web Kristian dan menjadi lebih tertarik. Dia meninggalkan Syria dan pergi ke Turki. Di Turki, dia bertemu dengan seseorang yang mampu menceritakan tentang Yesus, dan dia memutuskan untuk menjadi murid Juruselamat dari Nazaret ini. Mantan militan ISIS ini berkongsi kesaksiannya di konferensi gereja di Lebanon. 

Julian juga telah mendengar tentang seorang pemandu teksi Kristian di Lebanon yang menghantar seorang Syeikh asal Arab Saudi ke bandar. Di tengah jalan, penumpang itu memintanya berhenti dan bertanya di mana mendapatkan Alkitab. Pemandu teksi itu menghantarnya menemui seorang pekerja Kristian di Beirut yang memberinya Alkitab dan bertanya mengapa dia menginginkannya. 

Syeikh itu mengatakan bahawa dia telah mengajar para pejuang di Syria tentang "teologi, teori dan praktik Jihad". Namun kemudian dia menjadi "muak dengan segala pembunuhan itu dan merasa harus ada sesuatu yang lebih baik dari ini".

Julian juga menceritakan mengenai kisah seorang perempuan Somalia Muslim yang telah melihat video pemenggalan dari militan ISIS yang membunuh dengan ngeri seorang warga Amerika sambil membaca Al-Quran. Ini menyebabkan perempuan Somalia ini berdoa kepada Tuhan dan bertanya, "Apakah ini kehendak-Mu? Apakah ini yang Engkau inginkan, ya Allah?" Pada malam itu dia bermimpi bertemu Yesus dan melihat dia adalah salah satu jemaah. Lalu dia bercerita kepada suaminya. Tanpa disangka, suaminya juga menghadapi pergumulan yang sama. Akhirnya, dia dan suami menjadi pengikut Kristus dan dia sekarang bekerja dengan sebuah organisasi misi. 

"ISIS sedang digunakan untuk mengungkapkan kegelapan agama," kata Julian. Kemudian dia menekankan bahawa "ramai orang Timur Tengah yang ingin jauhkan diri dan malu dengan perbuatan ISIS. Kejahatan ISIS belum pernah terjadi sebelumnya."

Dia mengatakan kisah ini harus menggerakkan orang-orang Kristian untuk berdoa bagi militan ISIS. Bukan untuk melawan mereka. "Mereka adalah orang-orang yang telah tertipu, mereka tersesat... Kita perlu berdoa agar Tuhan memanggil pengikut iSIS untuk bertaubat."

(Dialihbahasa daripada artikel Satu Harapan bertajuk "Syekh Pelatih ISIS Minta Alkitab Kerana Muak Berperang" penulisan Bayu Probo bertarikh 7 Julai 2015)